Jakarta - Jika berbicara terkait layanan contact
center, apa yang ada di benak Anda? Pasti terkait aktivitas menelpon.
Padahal saat ini zaman sudah berubah. Layanan contact center tak harus
terpaku dengan aktivitas 'halo-halo'.
Ya, perkembangan teknologi
informasi saat ini telah memperluas akses ke layanan contact center dan
cara mereka berinteraksi dengan pelanggan. Memang, cara konvensional
tetap belum bisa dihilangkan, namun perkembangan cara baru juga tak bisa
dihindarkan.
Cara baru yang dimaksud di sini adalah dengan komunikasi multi chanel dari
beragam media komunikasi. Baik itu secara langsung di dunia nyata
(lewat sambungan telepon) atau mengoptimalkan dunia maya, via halaman
web atau media sosial.
Nah, hal inilah yang dilihat
Avaya sebagai peluang dalam menjajakan layanan komunikasi multi chanel,
terutama untuk contact center kepada para perusahaan.
Berdasarkan
temuan terakhir Avaya Asia Pasific Customer Experience Index, banyak
konsumen di kawasan Asia Pasifik diketahui memiliki keinginan untuk
memiliki jalur komunikasi multi saluran ketika mengakses layanan
pelanggan (concact center). Hal ini sekaligus merefleksikan bahwa
konsumen sejatinya ingin selalu terhubung kapan dan di manapun.
Hasil
riset Avaya tersebut juga mengungkap bahwa sebagian besar interaksi
dengan contact center masih didominasi melalui telepon, namun interaksi
melalui saluran lain pun cenderung meningkat.
Avaya Pasific
Customer Experience Index yang sudah memasuki edisi kelima ini mendapuk
India sebagai peringkat teratas dengan 72%, sebagai negara yang
masyarakatnya lebih memilih layanan contact center multi chanel dibandingkan melalui layanan pelanggan langsung yang konvensional.
Tempat kedua ditempati Singapura dengan 70%. Survei ini juga dilakukan di Australia, Selandia Baru dan Jepang.
Layanan
contact center yang saat ini didominasi oleh perusahaan telekomunikasi,
perbankan, dan asuransi sejatinya merupakan tempat pengguna menggali
informasi terhadap produk yang dipakainya.
Selain itu juga
layanan contact center juga merupakan tempat bagi para pelanggan untuk
menumpahkan unek-uneknya terkait masalah pada produk yang mereka
gunakan. Namun faktanya, dikarenakan kesibukan yang tinggi, tidak semua
pelanggan memiliki waktu untuk menghubungi layanan pelanggan secara
langsung.
Padahal di sisi lain, layanan contact center sebenarnya
tidak harus selalu melalui hubungan telepon. Untuk memberikan pelayanan
yang maksimal sebuah layanan pelanggan harus dapat selalu membantu
pelanggannya lewat berbagai media.
Saat ini sudah banyak berkembang layanan pelanggan dalam bentuk lain, salah satunya adalah web self-service.
Yang mana pelanggan hanya perlu mengisi field yang ada sesuai
permasalahannya dan setelahnya portal akan mengantarkan pengguna pada
halaman yang akan membantu menyelesaikan masalahnya.
Namun yang
paling fenomenal saat ini adalah media sosial, dimana aktivitasnya terus
meningkat setiap hari. Media sosial belakangan pun muncul menjadi spot
terbaik untuk memberi layanan pelanggan karena user bisa langsung
menyampaikan keluh kesahnya melalui media tersebut.
Selain
sebagai layanan pelanggan, media sosial juga bisa menjadi sarana untuk
memberikan informasi kepada pelanggan mengenai produk terbaru ataupun
informasi lainnya.
"Berdasarkan temuan di India dan Singapura,
media sosial menyimpan peluang untuk terus melesat di Asia," tutur Ray
Teske, Managing Director Avaya untuk kawasan ASEAN, dalam jumpa pers di
Wisma BNI 46, Kamis (25/10/2012).
Namun di balik itu semua,
sebuah layanan pelanggan juga merupakan bagian yang krusial dalam
perusahaan, karena pelayanan buruk pada sebuah contact center akan
berakibat pada penurunan loyalitas pelanggan.
Oleh karenanya
sebuah layanan pelanggan harus selalu memberikan layanan prima dan hal
tersebut dapat dikabulkan melalui komunikasi multi chanel, sehingga
pengguna akan merasa selalu diayomi oleh perusahaan kapan dan di manapun
untuk mengeluarkan aspirasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar